Rabu, 01 Januari 2014

Postmodernisme

Ciri khas yang membedakan Postmodernism dengan modernism yaitu runtuhnya ide ide yang bersifat universal atau bisa dikatakan ini merupakan gejala awal lahirnya postmodernism. 
"Postmodernism menerobos batas-batas yang ada di zaman sebelumnya"

Tentang universalisme:

  • Modernism ide" nya bersifat universal, maksudnya berlaku/benar untuk sekarang dan selama-lamanya
  • postmodrernism lebih mengutamakan pluralisme atau keberagamaan.

Berikut adalah tokoh penting dalam Postmodernism:



Jean Francois Lyotard (1924-1998)

fokus pembahasannya adalah pengertian akan makna kebenaran . Ia memiliki karya buku yang berjudul The Postmodernism Condition: a Report on Knowlegde. Dala bukunya, Lyotard mnjelaskan bahwa Meta Naratif dan Grand naratif akan runtuh seiring jalannya waktu. Grand naratif adalah ide ide tentang sejarah/pengetahuan yang diasumsikan bersifat meyeluruh.


Konsep Kunci Meta Naratif (narasi besar): (runtuh)
  • Ide tentang universalisme pada seni (era modern awal sampai akhir) akibatnya pada era ini pembeda antara seni dan industri menjadi tidak terlihat. Contoh: para desainer grafis banyak membuat karya yang sebenarnya bertujaun untuk promosi industri. hal ini menyababkan pembatas antara dunia seni dan industri hilang. (yg sebenarnya ia buat itu seni atau bukan)
  • Manusia membutuhkan tubuhnya untuk berkomunikasi. Akan tetapi yang terjadi sekarang adalah sudah terdapat kemajuan teknologi yang memungkinkan melakukan komunikasi tanpa adanya tubuh. (tidak perlu saling bertemu bisa/cukup menggunakan, video call, dll)
  • Perindustrian memerlukan pabrik dan buruh (kapitalism), tapi masa sekarang yang terpenting bukanlah pabriknya tapi risetnya. contohnya seperti perusahaan Apple yang pabriknya berada di china padahal apple bukan barang dari China. (riset yang lebih utama). Begitupun dengan buruh, zaman sekarang buruh sudah digantikan dengan robot.

Lyotard mengatakan " tidak ada ide/teori yang kekal, seiring zaman akan ada cara untuk membongkar ide tersebut inilah awal gejala Postmodernism.


Menurut Lyotard, Meta Naratif tidak lagi bisa dipertahankan karena adanya kemajuan teknologi dan bidang komunikasi, media masa, dan teknologi informasi. Yang bersisa sekarang hanyalah Kebenaran-kebenaran kecil saja. Kebenaran Universal telah berubah menjadi kebenaran lokal saja.

"Dalam Postmodernism, kebenaran yang ada sekarang itu hanya benar untuk masa sekarang saja."




Jean Baudrillard (1929-2007)

Terkaenal dengan penjelasannya menganai postmoderenism dan post strukturalisme.

menurut Baudrillard, pada era Postmodernism ada pergeseran makna tentang realita atau keyataan.

Dalam bukunya yang berjudul Simulacra dan Simulations,  Baudrillard menjelelaskan beberapa konsep kunci, yaitu:
  • Hiper Realita : suatu realita atau kenyataan yang dibuat lewat bermacam simulcra dan simulasi.
  • Simulakra: tiruan yang menggambarkan hal-hal yang tidak punya realita pada awalnya, atau hal yang tidak lagi memiliki asal usul. (Hanya meniru icon nya saja tapi tidak bisa menggambarkan suasana yang sesungguhnya).
  • Simulasi: imitasi cara kerja dunia nyata. misalnya saat kita beribadah di sebuah pagoda tiruan.

"Simulasi dan Simulakra lah yang membangun Hiper realita"

Penggabaran hiper realita: 

Di Jakarta banyak berdiri mall-mall yang menggambarkan bahwa Jakarta itu mewah dan maju. Ini adalah ilusi dari Jakarta yang sebenarnya (Jakarta tidak semewah dan semaju yang dibayangkan, masih banyak rumah-rumah kumuh, banjir dll). Ilusi ini terbangun dari simbol-simbol kemewahan yang ada. Inilah simulasi dan simulakra menurut Baudrillard.






marcellinafanny/12120210117